MASTER LIMBAD Bersama USTADZ DEWA PUTU ADHI Dapat Amanah 150 Alquran Braile & Masker dari Warga Binaan

BERITA449 Dilihat

JAKARTA, ARTIS6.COM ■ Masyarakat diminta jangan selalu berpandangan hina atau buruk terhadap warga binaan (terpidana-red) yang berada di lembaga pemasyarakatan (Lapas). Sebab, banyak hal positif apabila ingin mengetahui eksistensi mereka. Bahkan tergolong masih mau perduli dengan sesama.



Seperti halnya yang dilakukan beberapa warga binaan dari Komunitas Da’i Lapas Nasional (DLN). Mereka tergerak memberikan sumbangan sebanyak 150 Alquran Braile dan masker untuk para korban bencana asap yang ini tengah melanda wilayah Riau dan Pekanbaru.

Dua wakil dari Komunitas DLN, artis atau magician (pesulap-red) Master Limbad bersama ustadz Dewa Putu Adhi, mendapat amanah atau titipin Alquran dan masker, agar bisa diberikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

“Jadi, apa yang dilakukan saudara-saudara kita sebagai warga binaan Lapas, sungguh sangat membanggakan sekaligus mengejutkan kami. Mereka minta sumbangan tersebut, disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Baik terkait naskah Alquran Braile maupun masker,” ucap ustadz Dewa Putu Adhi kepada ARTIS6.COM, Minggu (22/9).

Dikatakan ustadz Dewa bahwa selama ini Komunitas DLN sebelumnya telah menggelar program dakwah rutin ke Lapas-Lapas yang ada di wilayah Jabodetabek. Para warga binaan dibina untuk belajar membaca Alquran, Tadarusan serta menghadal Alquran. Salah satu dampak positifnya, mereka (warga binaan-red), berinisiatif menyumbangkan naskah Alquran Braile serta masker bagi masyarakat yang sedang tertimpa bencana.

Sementara itu Master Limbad yang kini banyak terjun dalam syiar agama Islam bersama sejumlah da’i maupun ustdadz Ibukota, mengungkapkan apresiasinya. Apalagi, menurut dia, warga binaaan yang berada di dalam tembok penjara juga merupakan saudara kita dengan tujuan mulia.

“Jelas, mereka tetap butuh bimbingan dan pengakuan eksistensinya dari masyarakat. Karena, mereka berharap kelak bisa kembali dan diterima masyarakat. Hampir sebagai besar telah bertaubat dan mengakui kesalahan. Kesemua itu juga berkat program Komunitas DLN selama ini,” tegas pesulap asal Slawi, Tegal, Jawa Tengah.

Program Komunitas DLN di Jabotabek memiliki sasaran agar para warga binaan yang muslim di Lapas-Lapas, bisa lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Termasuk tekun menjalani perintah sholat 5 waktu. Bahkn ada juga yang bersyahadat memeluk agama Islam. ■ [B-ALDI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *