Kasus Penyiraman Air Keras, Imbas Aksi Dukung-Mendukung Jelang Musda Golkar Kota Bekasi?

Kota Bekasi, MPI
Kasus penyiraman air keras yang menimpa Wakil Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Fathoni, oleh orang tak dikenal menimbulkan rasa keprihatinan sejumlah pihak. Bahkan juga banyak pihak yang akhirnya mengaitkan insiden ini dengan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kota Bekasi yang akan dihelat dalam waktu dekat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fathoni atau populer dipanggil Baba Toni diserang dengan menggunakan air keras oleh dua orang tak dikenal, Sabtu (5/9) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Tragisnya, insiden ini terjadi di halaman rumah Baba Toni yang terletak di Jalan Banteng, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat.

Kejadian yang menimpa Baba Toni ini langsung menimbulkan asumsi beberapa sejawatnya di internal Partai Golkar yang lantas mengaitkannya dengan pelaksanaan Musda DPD Partai Golkar yang ke-5 nanti. Pasalnya, Baba Toni secara blak-blakan memberikan dukungannya kepada Nofel Saleh Hilabi, salah satu calon yang akan bersaing dalam perhelatan Musda nanti.

Adanya keterkaitan antara insiden penyiraman air keras dengan rencana pelaksanaan Musda ini disampaikan kader Partai Golkar yang juga Ketua DPC Ormas MKGR Kota Bekasi Machrul Falak, usai menjenguk Baba Toni, Minggu (6/9). Menurut dia, insiden ini diduga dilatarbelakangi oleh dukungan kuat yang diberikan Baba Toni bersama seluruh Pimpinan Kelurahan Partai Golkar yang ada di wilayah Bekasi Barat.

“Saya datang menjenguk Baba Toni untuk memberikan dukungan moril dan semangat kepada Beliau agar lekas pulih. Saya juga sempat bertanya tentang kronologinya. Intinya, saya sangat prihatin dengan insiden yang menimpa Baba Toni,” ulas Machrul Falak saat dihubungi melalui telepon, Senin (7/9) pagi.

Machrul lalu menyampaikan adanya kemungkinan insiden ini sebagai dampak dari dukungan Baba Toni kepada Nofel Saleh Hilabi yang disebar melalui grup Whatsapp internal pengurus Partai Golkar. “Saya jadi ingat, jangan-jangan ini akibat video yang tersebar itu seminggu lalu. Dalam video itu secara tegas Baba Toni bersama Sekretaris PK Bekasi Barat dan seluruh PL di Bekasi Barat menyampaikan pernyataan sikap mendukung salah satu calon, yakni Nofel Saleh Hilabi,” katanya.

“Kalau memang kejadian ini indikasinya akibat pernyataan dukungan tersebut, tentunya saya sangat menyesalkannya. Karena di mata saya, Baba Toni itu orang yang baik, dan kayaknya tidak punya musuh dalam pergaulan sehari-hari. Tapi belakangan ini Baba Toni semakin gencar mendukung Nofel,” imbuh Machrul.

Machrul juga menyayangkan jika proses demokrasi menuju ajang Musda DPD Partai Golkar Kota Bekasi diciderai oleh insiden ini. “Saya jadi bertanya-tanya, kenapa sebuah proses demokrasi yang sehat dalam menentukan pilihan, harus diciderai oleh insiden ini? Dengan adanya kejadian ini, tentunya saya menghimbau kepada seluruh PK dan PL Golkar di Kota Bekasi agar tetap menjaga diri dan terus menjaga soliditas,” tegas dia.

Lebih lanjut, Machrul berpesan kepada keluarga besar Baba Toni agar lebih meningkatkan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. “Semoga Baba Toni lekas sembuh, dan bisa beraktifitas kembali seperti semula,” ujarnya.

Begitu juga, Machrul berpesan kepada pelaku penyiraman atau pihak-pihak yang merasa terlibat agar segera menyerahkan diri dan memohon maaf kepada korban serta keluarganya. “Bertaubatlah dan ingat kehidupan akherat nanti, karena apapun kejahatan yang kalian lakukan pasti akan terbongkar. Ingat, jangan kalian tertawa di atas penderitaan orang lain,” pungkasnya. (Mul)