Peluangnya Menjanjikan, Nyok Kita Ternak Gabus

ARTIKEL192 Dilihat

Mediapatriot.co.id- Konsumsi masyarakat Bekasi yaup besar terhadap ikan gabus. berdampak pada makin berkurangnya populasi ikan tersebut. Apalagi ‘gabus pucung’ yang merupakan kuliner khas Bekasi juga disenangi orang-orang dari luar Bekasi.

Hal yang saat ini terjadi, pasokan ikan gabus dari peternak di Kabupaten Bekasi semakin berkurang. Untuk itulah para pemilik warung makan khas Bekasi mulai memasok ikan gabus dari luar Kabupaten Bekasi,  antaranya dari Priangan, Lampung  dan Palembang. Mengapa dari sini, karena di daerah ini ikan gabus tidak terlalu banyak dikonsumsi.

Atas dasar pemikiran seperti itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi,  Ir H. Agus Trihono , mengajak masyarakat Kabupaten Bekasi untuk beternak gabus, baik secara perorangan maupun berkelompok.

Insya Allah kami siap bantu bibitnya,” ujar Agus Trihono.

Harga ikan gabus,  lanjut Agus , lumayan menjanjikan buat para peternak. Di masa bukan musim penghujan di kisaran Rp. 45.000 sampai Rp. 60.000/kilogramnya. Sedangkan pada musim penghujan sangat tingi, yakni dalam kisaran Rp. 90.000 sampai Rp. 100.000,-

Sementara itu, guna menjaga  populasi ikan gabus, pihaknya ,  sebut Agus,  tengah menyiapkan sentra budidaya ikan gabus di Kecamatan Babelan

” Di sentra ini kita pelajari juga sifat – sifat ikan gabus, agar supaya dengan mengetahui sifatnya,  mereka yang akan beternak gabus dapat lebih maksimal hasilnya,” ujar mantan Kepala Disparbudpora dan Dinas Ketahanan Pangan ini.

Agus sendiri saat ini juga tengah mencoba beternak gabus dengan median ember., serta belajar tentang gabus melalui internet dan juga dari peternak,  antaranya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dimisalkan oleh Agus Trihono, jika ikan lele semakin besar semakin murah. Untuk ikan gabus, semakin besar semakin mahal.

Kelemahan budidaya ikan gabus, ujarnya lagi  adalah usia tanam hingga panen yang cukup panjang,  mencapai 7 – 8 bulan untuk berat 1 kg / 2 ekor ikan gabus. Selain itu, sifat ikan gabus yang merupakan ikan yang lompatannya tinggi.

“Jadi di empang atau ember harus dipasang jaring. Karena sifat ikan gabus jika mendengar suara gemericik air, ikan akan lompat,” jelasnya.
( agus suzana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *