JAKARTA, ARTIS6.COM ■ Perayaan Natal di tahun 2019 ini memberikan nilai kebahagiaan tersendiri bagi warga masyarakat di Papua pedalaman. Pasalnya, perusahaan Merauke Rayon Jaya (MRJ), sejak awal Desember 2019 lalu, tidak henti membagi-bagikan semacam ‘Kado Natal‘ bagi mereka yang memang memerlukan dan sangat membutuhkan.
Kegiatan tersebut masih terus berlangsung, manakala sejumlah tenaga relawan dari MRJ masih terus membagikan bingkisan-bingkisan Natal tersebut, sebagaimana terlihat di Kampung Ihalik dan Kampung Wan di Distrik Muting Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Senin (23/12/2019) kemarin.
Abimayu sebagai salah satu elemen penting masyarakat dari Bovendigoel yang mendukung bantuan sosial 7 untuk umat Kristiani dalam rangka merayakan Natal pada 25 Desember 2019 ini, mengungkapkan hal tersebut. Ia yang didampingi dua karyawan MRJ yakni masing-masing Elly Labetubun bersama Kanis dan Agus, Abimayu, menyaksikan bagaimana antusiasme masyarakat ketika menerima bantuan berupa bingkisan Natal tersebut. Salah satu penerima bingkisan Natal menyebutkan sangat bahagia sekali menerima bingkisan ini.
Dikatakan Abimayu lebih lanjut bahwa bagi masyarakat di pedalaman pemberian ini menjadi tanda kasih yang begitu menggembirakan. “Ya… karena Natal itu identik dengan kegembiraan atas kelahiran Sang Juru Selamat yang mendamaikan dunia, maka kedatangan bingkisan ini menambah suasana kegembiraan itu semakin hangat di tengah masyarakat,” sebut Abimayu saat berada bersama masyarakat berada di lokasi gereja Protestan Klasis Muting, Jemaat Lahairoi di Kampung Wan.
Salah satu orang kepercayaan MRJ yang dihubungi ARTIS6.COM, M. Rajendren SE, menyebutkan semangat memberikan bingkisan Natal oleh MRJ ini adalah karena empati kemanusiaan terhadap sesama anak bangsa. Ia sendiri juga aktif dalam RKLA (Rumah Komunikasi Lintas Agama) dan Bunda Foundation sebagai Dewan Penasehat.
Menurutnya bahwa kegiatan sosial perusahaannya ini sebenarnya juga terinspirasi oleh semangat RKLA dalam rangka merekatkan berbagai perbedaan baik suku, ras, agama, golongan dan kebudayaan agar kemudian bisa menjadi kekuatan kesatuan dalam kebhinekaan Indonesia ini.
Bahkan Rajendren melansir pesan/pidato Ketua RKLA, Bunda Indah Halimah yang baru-baru ini menyampaikan bahwa kita semua perlu menyatukan anak bangsa, merekatkan sejumlah perbedaan menjadi kekuatan karena kita, sebagaimana disebutkan Bunda, ditakdikan menjadi satu berada dalam ‘Rumah Besar’ bersama bernama Indonesia Raya – NKRI. “Karenanya, jangan pernah bosan mendorong semangat kesatuan dan persatuan dalam bingkai keindonesiaan kita,” pintanya. ■ [GUYS]