JAKARTA, ARTIS6.COM □ Satu-satunya grup musik yang personilnya masih berstatus narapidana, rasanya tak salah jika menyebut nama Trabas Band. Pasalnya, keenam personil yang menggawangi grup musik bergenre pop alternatif tersebut, masih menjadi warga binaan di Lapas Kelas I LP Bandar Lampung, Sumatera.
Hal yang membuat Trabas Band eksis di masyarakat, karena mereka disupport Kepala Lapas Kelas I LP Bandar Lampung. Selain itu juga difasilitasi penyanyi dangdut senior Annisa Bahar yang bertindak sebagai produser. Bahkan telah merampungkan produksi debut album perdananya.
“Saya sangat menghargai dan terpanggil untuk mensupport mereka. Apalagi mereka memiliki semangat untuk lebih baik baik ke depannya, ingin profesional di dunia musik,” terang Annisa Bahar saat diwawancarai ARTIS6.COM, Jumat (20/7).
Ditambahkan ibunda dari Juwita dan Jelita Bahar tersebut, pihaknya sangat menghargai niat besar atau obsesinya. “Mereka itu berprestasi tanpa kenal situasi. Dalam keadaan terpuruk karena harus hidup di dalam penjara, namun mereka punya ambisi dan motivasi buat sukses,” tutur pemilik goyang patah-patah itu lagi.
Trabas Band mulai berdiri pada 27 April 2016 di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung. Eksistensi diperkuat 6 personil yang terdiri dari Maulana, Andre Febriawan, Agung Wibowo, M Thomas, Slamet Riady dan Alex Sardo. Program manggung kerap dijalani meski hanya dilingkungan lapas saja.
Mereka telah merampungkan album pertamanya pada 2017 lalu. Target itu dicapai setelah menyelesaikan beberapa event dari lapas ke lapas. Ada sebanyak 9 lagu ciptaan para personil Trabas Band disiapkan dalam debut albumnya yang menjagokan tembang ‘Luka Tak Berdarah’ dan ‘Nirwana’ ciptaan Nur Soleh. □ [BOYS]
